Kamis, 03 Maret 2011

makalah kabinet burhanudin harahap



KABINET BURHANUDIN HARAHAP

Disusun sebagai tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Kontemporer
Dosen Pengampu : Insan Fahmi Siregar, M. Hum


Oleh:
Nama               : Fajar P. Kinasih
NIM                : 3101407068
Prodi               : Pend. Sejarah
Rombel            : 01

JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
KABINET BURHANUDIN HARAHAP
Kabinet Burhanudin Harahap dimulai pada 12 Agustus 1995. Kabinet ini merupakan koalisi dari Masyumi dengan PSII, NU, PSI, dan Parkindo, sedangkan PNI menjadi oposisi.  Kabinet ini terbentuk untuk menggantikan Kabinet Ali I yang jatuh pada tanggal 24 Juli 1955. Kabinet Ali I jatuh akibat dari pengangkatan Kolonel Bambang Utoyo yang diangkat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Bambang Sugeng dengan pangkat Jenderal Mayor, yang diboikot Kolonel Zulkifli Lubis wakil KSAD yang merasa lebih berhak menduduki KSAD tersebut daripada Bambang Utoyo yang juga invalid. Kejadian ini yang mengakibatkan gagalnya  pelantikan Bambang Utoyo tanggal 27 Juni 1955, Kolonel Zulkifli Lubis diskorsing sementara, tetapi akhirnya dicabut kembali.
Kejadian membuat wibawa pemerintah dalam hal ini Kabinet Ali I jatuh terutama terhadap Angkatan Bersenjata khususnya Angkatan Darat. Akhirnya kabinet ini menyerahkan mandatnya kembali kepada presiden pada tanggal 24 Juli 1955. Sebagai gantinya Wakil Presiden Dr. Muh. Hatta menunjuk Burhanuddin Harahap sebagai formatir kabinet. Kejadian ini baru pertama kali di Indonesia, formatir kabinet ditunjuk oleh Wakil Presiden sebagai akibat dari kepergian Soekarno naik Haji ke Mekkah.
Program-program kabinet ini antara lain:
1.      Mengusahakan pemulihan kewibawaan pemerintah
2.      Menangani masalah desentralisasi, inflasi, dan pemberantasan korupsi
3.      Perjuangan pembebasan Irian Barat
4.      Melaksanakan pemilihan umum
5.      Merealisasikan kerjasama Asia Afrika dan politik luar negeri bebas aktif
Jumlah Menteri seluruhnya termasuk Perdana Menteri, Wakil Perdana Menteri, Menteri Departemental, Menteri Muda, dan Menteri Negara semuanya 23 orang. Menurut partainya para Menteri itu sebagai berikut:
a.      Masyumi (4 menteri)
b.      PIR Hazairin (2 Menteri)
c.      PSII (2 Menteri)
d.     Demokrat (1 Menteri)
e.      NU (2 Menteri)
f.       PSI (2 Menteri)
g.      PKRI (1 Menteri)
h.      Partai Buruh (2 Menteri)
i.        PRN (2 Menteri)
j.        Parindra (2 Menteri)
k.      Parkindo (1 Menteri)
l.        PRI (1 Menteri)
m.    Non Partai (1 Menteri)
Dengan susunan kementrian sebagai berikut:
1.      Perdana Menteri : Mr. Burhanuddin Harahap
2.      Wakil Perdana Menteri I : R. Janu Permadi
3.      Wakil Perdana Menteri II : Harsono Cokroaminoto
4.      Menteri Luar Negeri : Mr. Anak Agung Gede Agung
5.      Menteri Dalam Negeri : Mr. R. Sunaryo
6.      Menteri Pertahanan : Mr. Burhaniddin Harahap
7.      Menteri Keuangan : Prof. Dr. Sumirto Joyohadikusumo
8.      Menteri Perekonomian : I.J. Kasimo
9.      Menteri Pertanian : Muhammad Sarjan
10.  Menteri Perhubungan : F. Laoh
11.  Menteri Muda Perhubungan : Asroruddin
12.  Menteri Agraria : Mr. Gunawan
13.  Menteri Pekerj. Umum & Tenaga : R. Panji Suroso
14.  Menteri Kehakiman : Mr. Lukman Wariadinata
15.  Menteri Perburuhan : Iskandar Tejakusuma
16.  Menteri Sosial : Sudibyo
17.  Menteri Agama : K. H. Muhammad Ilyas
18.  Menteri PP & K : Prof. Ir. Suwandi
19.  Menteri Kesehatan : Dr. J. Leimena
20.  Menteri Penerangan : Syamsuddin Sutan Makmur
21.  Menteri Negara : Abdul Halim
22.  Menteri Negara : Sutomo/ Bung Tomo
23.  Menteri Negara : Drs. Comala Ajaib Nur
Program yang telah disebutkan diatas dapat dikatakan cukup praktis dan tidak terlalu banyak. Diantaranya program kabinet ini, ada yang dapat dilaksanakan, tapi juga ada yang belum dapat terlaksana. Sebab kabinet ini umurnya hanya sebentar, yaitu sekitar 6,5 bulan saja. Program yang belum terlaksana adalah Pengembalian Irian Barat ke dalam Wilayah Negara Indonesia. Usaha ini baru berhasil pada masa pemerintahan Kabinet Kerja III yaitu pada tanggal 1 Mei 1963.
Program Kabinet yang berhasil dengan baik adalah
a.      Mengadakan perbaikan ekonomi, termasuk di dalamnya keberhasilan pengendalian harga, menjaga agar jangan terjadi inflasi dan sebagainya. Dalam masalah ekonomi kabinet ini berhasil cukup baik. Dapat dikatakan kehidupan rakyat semasa kabinet cukup makmur, harga barang tidak melonjak naik akibat inflasi.
b.      Berhasil ,menyelenggarakan pemilihan umum untuk anggota-anggota DPR.
c.      Berhasil mengembalikan wibawa pemerintah terhadap Angkatan Darat
Kabinet Burhanudin adalah kabinet yang berhasil menyelenggarakan pemilu pertama kali dalam sejarah bangsa Indonesia yaitu tahun 1955. Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota DPR dan Konstituante. Jumlah kursi yang diperebutkan adalah 260 kursi, sedangkan untuk Konstituante berjumlah 520 ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah. Yang bertugas manjadi ketua lembaga Pemilihan Umum adalah Menteri Dalam Negeri yaitu Mr. Sunaryo.
Jumlah orang yang hadir dalam pemilihan umum untuk memilih anggota-anggota DPR pada bulan September sangat banyak. Lebih dari 39juta orang memberikan suara, mewakili 91,5 persen dari para pemilih terdaftar. Pemilihan umu tersebut menawarkan pilihan yang paling bebas diantara sederet partai-partai yang jumlahnya tidak dibatasi, yang kesemuanya berkampanye dengan penuh semangat. Oleh karena itu, hasil-hasil pemilihan umum tersebut dapat banyak menunjukan kesetiaan-kesetiaan politik pada saat itu. Hasil pemilihan umum tersebut adalah:
partai
Suara yang sah
% suara yang sah
Kursi parlemen
% kursi perlemen
PNI
8.434.653
22,3
57
22,2
Masyumi
7.903.886
20,9
57
22,2
NU
6.955.141
18,4
45
17,5
PKI
6.176.914
16,4
39
15,2
PSII
1.091.160
2,9
8
3,1
Parkindo
1.003.325
2,6
8
3,1
Partai Katolik
770.740
2,0
6
2,3
PSI
753.191
2,0
5
1,9
Murba
199.588
0,5
2
0,8
Lain-lain
4.496.701
12,0
30
11,7
Jumlah
37.785.299
100,0
257
100,0
(Ricklefs, 1981: 377)
Sedangkan pemilu untuk anggota Konstituante dilaksanakan pada tanggal 15 desember 1955 yang bertujuan untuk memilih anggota konstituante yang bertugas untuk membentuk konstitusi negara. Hasilnya adalah PNI 119 Kursi, Masyumi 112 Kursi, NU 91 kursi, PKI 80 kursi, PSII dan Parkindo masing-masing 16 kursi.
Sebenarnya kabinet Burhanudin Harahap dalam menjalankan pemerintahan kompak dan utuh, tidak ada pertentangan dan keretakan dalam tubuh kabinet. Begitu juga tidak ada pertentangan antar partai yang ikut dalam koalisi kabinet ini, tidak seperti kabinet-kabinet sebelumnya. Sebaliknya kelompok oposisi seperti : PNI dan sebagainya tidak terlalu berusaha menjatuhkan kabinet. Sebenarnya kabinet ini masih berjalan baik. Namun, Presiden kurang merestui kabinet ini, karena yang menunjuk Burhanuddin Harahap sebagai formatir kabinet adalah Hatta, sebagai wakil Presiden.
Setelah hasil pemungutan suara diumumkan dan pembagian kursi di DPR diumumkan, maka tanggal 2 Maret 1956 pukul 10.00 siang Kabinet Burhanuddin Harahap mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya kepada Presiden, untuk dibentuk kabinet baru berdasarkan hasil pemilihan umum. Sebenarnya kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-apa selagi tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen. Tetapi secara Etika politik demokrasi parlementer, kabinet ini dengan sukarela menyerahkan mandatnya, setelah berhasil melaksanakan Pemilu baik untuk anggota DPR maupun konstituante.
Jadi kabinet ini jatuh tidak dikarenakan keretakan di dalam tubuh kabinet, juga bukan karena dijatuhkan oleh kelompok oposisi yang mencetuskan mosi tidak percaya dari parlemen, tetapi merasa tugasnya sudah selesai. Kabinet terus bekerja sebagai Kabinet Domissioner selama 20 hari yaitu sampai terbentuknya kabinet baru yakni Kabinet Ali – Rum – Idham yang dilantik tanggal 24 Maret 1956 dan serah terima dengan Kabinet Burhanuddin Harahap tanggal 26 Maret 1956. Setelah itu Eks Perdana Menteri ataupun Menteri lagi sampai kini dalam kabinet mana pun juga dan dimana pun juga.

DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Insan Fahmi.2008. Sejarah Indonesia Kontemporer. Semarang
Ricklef, M.C. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
www.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar