Selasa, 01 Maret 2011

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas VII materi memahami kehidupan lingkungan manusia


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP / MTS                             : SMP 1 Kaliwungu Kudus
Mata Pelajaran                        : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/semester                        : VII D
Alokasi Waktu                        : 2 x 30 menit
A.    Standar Kompetensi
Memahami lingkungan kehidupan manusia.
B.     Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kehidupan pada masa praaksara di Indonesia.
Indikator
1.      Mendeskripsikan perkembangan kehidupan pada masa pra-aksara dan peralatan kehidupan yang dipergunakan.
C.     Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa dapat memahami perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia masa pra-aksara
2.      Siswa dapat menganalisis alat-alat yang diguankan oleh manusia pada masa pra-aksara
3.      Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri dari pembabakan kehidupan manusia masa pra-aksara
D.    Materi Pembelajaran
1.      Perkembangan kehidupan pada masa  pra-aksara
Berdasarkan bukti-bukti peninggalan yang ditemukan, dapat diketahui bahwa perkembangan manusia di Indonesia pada masa pra-aksara antara lain:
a.       Masa berburu dan meramu (food gathering)
Masa berburu dan meramu dibagi dalam dua jaman yaitu, jaman berburu dan meramu tingkat sederhana dan masa berburu dan meramu tingkat lanjut. Adapun ciri-ciri jaman berburu meramu tingkat sederhana adalah:
·         Manusia pada masa ini, manusia memiliki pikiran dan kecakapan yang sangat terbatas. Mereka hidup di dataran rendah yang terdapat sumber air dan makanan
·         Kegiatan mata pencaharian mereka adalah berburu dan mengumpulkan makanan
·         Hidup secara berkelompok dalam jumlah yang kecil, untuk saling melindungi diri dari binatang buas
·         Hidup berpindah-pindah tempat (nomaden), apabila sumber makanan berkurang
·         Alat-alat yang digunakan masih sederhana terbuat dari potongan batu, tulang, kayu yang tidak dibentuk
Sedangkan pada jaman berburu meramu tingkat lanjut ciri-cirinya adalah
·         Manusia pada masa ini berburu dengan menggunakan alat berupa kapak batu, tongkat, dan tombak kayu.
·         Proses mengumpulkan makanan tidak hanya dilakukan di sekitar tempat tinggalnya, tetapi mencakup daerah lainnya.
·         Tempat tinggalnya di gua-gua
·         Hidup berpindah tempat dilakukan jika makanan berkurang
·         Alat-alat yang digunakan masih berbentuk kasar
Dalam mengolah bahan makanannya, manusia purba membutuhkan alat-alat, alat-alat itu antara lain:
ü  Kapak perimbas, digunakan untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan memecah tulang
ü  Alat serpih, digunakan sebagai gurdi, penusuk, dan sebagai pisau
ü  Kapak genggam, digunakan untuk menggali ubi dan memotong binatang.
b.      Masa bercocok tanam (food producing)
Pada masa ini manusia berkembang lebih maju. Ciri-cirinya adalah
·         Pola hidupnya mulai menetap di dataran rendah secara berkelompok dan sudah memilih pemimpin
·         Manusia pada masa ini, sudah mengenal cara bercocok tanam, mengolah tanah, dan memelihara hewan, namun jika tanah untuk bercocok tanam dirasa tidak lagi subur, maka mereka akan berpindah tempat yang lebih subur.
·         Mereka mulai menguasai cara menyimpan makanan dan mengawetkan makanan secara sederhana.
·         Mereka mengenal sistem kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan kekuatan alam. Sistem kepercayaan ini ditunjukan melalui simbol-simbol gambar berwarna, bangunan, dan arca yang terbuat dari batu besar
·         Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu, dan bahan lainnya yang bentuknya sudah diasah. Pada masa bercocok tanam alat-alat yang digunakan antara lain:
ü  Mata panah, digunakan untuk berburu binatang
ü  Gerabah, barang pecah belah terbuat dari tanah liat, seperti tembikar untuk menyimpan makanan
ü  Beliung persegi, digunakan untuk menebang kayu dan mencangkul
ü  Kapak lonjong besar, digunakan untuk mencangkul atau mengolah tanah, sedangkan yang berukuran kecil sering digunakan sebagai benda wasiat atau pada waktu upacara adat.
c.       Masa pertukangan (perundagian)
Setelah masa bercocok tanam, manusia purba mulai mengenal teknologi meski masih dalam tahap awal. Ketika itu manusia purba mulai mengenal pertukangan atau pengecoran logam seperti perunggu, tembaga dan besi yang digunakan sebagai alat rumah tangga antara lain:
ü  Nekara
Nekara adalah suatu benda yang dibuat menyerupai tambur atau berbentuk seperti dandang terbalik. Nekara digunakan sebagai salah satu alat penting pada saat upacara adat dan dipandang sebagai benda pusaka yang suci.
ü  Kapak perunggu
Kapak perunggu adalah kapak yang bagian atasnya bercabang dua dan bentuknya menyerupai corong, sedangkan di bagian depan bentuknya oval seperti ujung sepatu. Karena itu kapak perunggu disebut juga sebagai kapak corong atau kapak sepatu
ü  Moko
Moko merupakan suatu benda yang dibuat menyerupai nekara, tetapi bentuknya agak kecil dan lebih ramping. Moko digunakan sebagai pelengkap upacara adat yang banyak ditemukan di Flores.
ü  Benda-benda lain
Selain benda-benda tersebut, para ahli purbakala juga menemukan benda-benda lain peninggalan manusia purba seperti bajana perunggu, patung perunggu, gelang, cincin perunggu, manik-manik, gerabah dan mata tombak.
Teknik pembuatan logam ada dua cara yaitu:
a.       A cire perdue
Caranya adalah membuat bentuk benda yang dikehendaki dengan lilin, setelah membuat model dari lilin maka ditutup dengan menggunakan tanah, dan dibuat lubang dari atas dan bawah. Setelah itu dibakar, sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang bagian bawah. Untuk selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu, dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki.
b.      Bi val ve
Caranya yaitu menggunakan cetakan yang ditangkupkan dan dapat dibuka, sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat dibuka, maka keluarlah benda yang dikehendaki. Cetakan tersebut terbuat dari batu ataupun kayu
Sedangkan ciri-ciri jaman perundagian adalah
·         Sudah terbentuk kelompok-kelompok kerja dalam bidang pertukangan
·         Adanya status keanggotaan masyarakat yang didasarkan pada tingkat kekayaan
·         Sudah mengenal teknik pengolahan logam, sehingga alat-alat upacara, senjata, dan peralataan kerja yang digunakan dibuat dari tembaga, perunggu, dan besi
·         Mereka sudah membuat perhiasan dari emas
·         Tempat-tempat ibadah digunakan untuk memuja roh nenek moyang, terbuat dari batu-batu besar
d.      Masa mengenal sistem kepercayaan
Pada jaman purba, manusia sudah mulai menyadari bahwa ada kekuatan diluar dirinya. Kekuatan tersebutlah yang mengatur peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan mereka seperti kematian, kelahiran, bencana alam, sakit, dan lain-lain. Cara mendekatkan diri kepada kekuatan diluar dirinya tersebut muncul dengan berbagai cara, antara lain mengadakan upacara pemberian sesaji, upacara pemujaan, dan upacara ritual lainnya, agar dirinya dijauhkan dari bancana dan selalu mendapatkan kebahagiaan.
Sistem kepercayaan yang berkembang pada masa prasejarah antara lain:
ü  Animisme
Animisme adalah suatu paham kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal dan masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia ini. Ritual yang dilakukan adalah dengan melakukan upacara pemberian sesaji.
ü  Dinamisme
Dinamisme adalah paham kepercayaan terhadap kekuatan alam dan benda-benda yang dipercaya memiliki kekuatan gaib, misalnya batu atau pohon besar, gunung, laut, gua, keris, azimat, dan patung. Ritualnya adalah melakuakn upacara sesaji dengan harapan kekuatan gaib tersebut dapat membantu mereka.
ü  Totemisme
Totemisme adalah paham kepercayaan yang menganggap suci atau memiliki kekuatan supranatural terhadap binatang tertentu, misalnya harimau, sapi, ular, dan kucing.
ü  Shamanisme
Shamanisme adalah paham pemujaan terhadap pelaksana upacara ritual, misalnya terhadap dukun atau pemimpin upacara ritual.
Dalam melaksanakan upacara ritual membutuhkan sarana, yaitu dengan membuat bangunan dari batu yang dipahat dengan ukuran besar, antara lain:
ü  Menhir
Menhir adalah bangunan berupa tiang atau tugu batu yang berfungsi sebagai tanda peringatan dan melambangkan kehormatan terhadap arwah nenek moyang.
ü  Dolmen
Dolmen adalah bangunan berupa meja  batu yang berfungsi sebagai tempat meletakan sesaji dalam pemujaan terhadap roh nenek moyang.
ü  Peti kubur batu
Peti kubur batu adalah bangunan berupa lempengan batu besar yang disusun sedemikian rupa membentuk kotak persegi panjang yang berfungsi sebagai peti jenazah.
ü  Sarkofagus
Sarkofagus adalah bangunan batu besar yang dipahat menyerupai mangkuk, yakni terdiri atas dua keping yang ditangkupkan menjadi sepasang (satu sisi untuk bagian bawah dan sisi lain sebagai penutupnya). Sarkofagus berfungsi sebagai peti jenazah.
ü  Patung nenek moyang
Patung nenek moyang adalah bangunan berupa patung atau arca bagian kepala yang melambangkan nenek moyang
ü  Punden berundak
Punden berundak adalah bangunan berupa susunana batu berjenjang atau bertingkat yang menyerupai bangunan candi. Fungsinya adalah untuk upacara pemujaan.
ü  Waruga
Waruga adalah bangunan berupa peti kubur batu berukuran kecil, berbentuk kubus, dan memiliki tutup dari lempengan batu yang lebar.
E.     Metode dan Model Pembelajaran
Ceramah, Tanya jawab, Couple Competition

F.      Langkah-langkah Pembelajaran
no
Kegiatan pembelajran
Waktu
Metode
1
Kegiatan pembuka
·        Memberi motivasi siswa untuk tetap semangat dalam melaksanakan pembelajaran
·        Menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, serta tujuan pembelajaran yang akan disampaikan
·        Menyampaikan peta konsep materi

10’

Ceramah
Tanya jawab
2
Kegiatan inti
a.       Eksplorasi
·         Menyuruh siswa agar mencari sumber-sumber lain yang relefan
·         Melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang materi yang akan diajarkan
b.      Elaborasi
·         Guru menjelaskan materi sesuai dengan kompetensi dasar yang ada
·         Memancing siswa untuk bertanya jika ada yang belum dipahami
·         Menentukan pasangan untuk dijadikan kelompok (setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang)
·         Guru membagikan soal yang telah disiapkan
·         Mencocokan/mengoreksi jawaban siswa oleh teman/pasangan/kelompok yang lain
c.       Konfirmasi
·         Memberikan umpan balik
·         Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
·         Memberikan motivasi dengan memuji hasil evaluasi belajar siswa

10’


Ceramah





Ceramah






Couple competition
3
Kegiatan penutup
a.       Membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan
b.      Menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

10’

Ceramah

G.    Sumber Belajar
1.      Yasin, M dkk. 2007. IPS Terp[adu Untuk SMP kelas VII. Jakarta: Ganeca Exact.
2.      Tim abdi guru. 2007. IPS Terpadu Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
3.      Setiawan, Didang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta: Depdiknas
H.    Penilaian
a.       Teknik Evaluasi
diskusi
b.      Bentuk Instrumen
soal
c.       Lembar penilaian
No
Nama
Nilai












        Kudus, 28 Agustus 2010
Mengetahui,                                                                         
      Guru Pamong                                                                                Praktikan


   Dra. Heni Hartanti                                                                  Fajar Purwo Kinasih
NIP. 19641002 199802 2 002                                                                 NIM. 3101407068


Soal:
Pada perkembangan manusia purba dapat dibagi menjadi beberapa masa, antara lain, masa food gathering yang juga disebut masa 1)…………………………………. Masa bercocok tanam, masa perundagian atau masa 2) …………………………………, serta masa mengenal system kepercayaan.
Pada masa berburu dan meramu, manusia purba hidup secara berpindah-pindah yang sering disebut 3) …………………. Pada masa ini alat-alat yang digunakan antara lain kapak genggam yang berfungsi untuk menggali ubi, alat serpih berfungsi sebagai pisau, dan kapak perimbas yang berfungsi untuk 4) ……………………………….
Pada masa bercocok tanam, kehidupan manusia lebih maju. Kehidupannya sudah mulai menetap.alat-alat yang digunakan antara lain gerabah, beliung persegi, kapak lonjong serta mata panah. Mata panah digunakan untuk 5)…………………
Setelah masa bercocok tanam, mereka mulai mengenal masa perundagian. Pada masa ini manusia purba telah mengenal teknik pengecoran logam, yaitu a cire perdue dan 6) ……………………… Teknik pengecoran logam yang dibuat dengan cara membuat bentuk benda yang dikehendaki dengan lilin, setelah membuat model dari lilin maka ditutup dengan menggunakan tanah, dan dibuat lubang dari atas dan bawah. Setelah itu dibakar, sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang bagian bawah. Untuk selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu, dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki disebut 7) ……………………………… alat-alat yang dihasilkan antara lain nekara, kapak perunggu, moko, dan benda-benda lain. Suatu benda yang menyerupai nekara namun bentuknya agak kecil dan lebih ramping yang berfungsi sebagai pelengkap upacara adat yaitu 8) …………………….
Masa mengenal system kepercayaan terdapat kepercayaan yang paling tua  dan berkembang sejak jaman prasejarah antara lain 9) …………., dinamisme, totemisme,  shamanisme. Animisme adalah paham kepercayaan terhadap 10) ……….., sedangkan dinamisme adalah paham kepercayaan terhadap 11) …………..,  totemisme adalah paham kepercayaan yang menganggap suci atau memiliki kekuatan supranatural terhadap binatang.

A.    Animisme
B.     Bi val ve
C.     Berburu binatang
D.    Kekuatan alam dan benda-benda gaib
E.     Moko
F.      Pertukangan
G.    Nomaden
H.    Berburu meramu
I.       A cire perdue
J.       Roh nenek moyang
K.    Menguliti binatang
L.     Menggali ubi


Kunci jawaban:
1.      H
2.      F
3.      G
4.      K
5.      C
6.      B
7.      I
8.      E
9.      A
10.  J
11.  D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar